Saat itu matahari bersinar dengan terangnya. Sepertinya bukan cuma matahari yang bersinar dengan terang, tetapi juga para warga disini-mereka terlihat begitu gembira. pemimpin yang adil-bijaksana. pemimpin yang tegas tanpa ada korupsi oleh para menteri dan dewan. semua rakyat hidup sejah tera dan sederhana. saling tolong-menolong antar sesama.
Tapi itu hanyalah kenangan belaka. pemimpin berganti dengan pemimpin. begitu juga dengan para dewan dan menteri. sedangkan para prajurit hanya menundukkan kepala saja. mereka diam menghadapi berbagai persoalan yang muncul. apa lagi para rakyat. mereka semakin miskin. harta terkeruk oleh para bangsawan yang dengan gagahnya mengakui bahwa semua harta adalah untuk mereka. Tanpa mereka sadari banyak orang sakit disana, mereka menangis. hati mereka menjerit-meronta. berbagai lontaran kata menyedihkan terucap dari bibir mungil mereka. memanjatkan doa kepada tuhan. Entahlah aku tidak tahu apa yang mereka katakan kepada tuhan dan apa yang mereka minta kepada tuhan. Yang aku tahu, mereka berdoa dengan air mata yang mengalir di pipi mereka. begitu kusyuk dia meminta.
Entahlah bagaimana perasaan petinggi itu. Berbagai kabar miring mereka dengar tetapi mereka tetap sibuk dengan urusan mereka masing-masing. hanya beberapa dari mereka yang mulai peduli tapi sisanya, aku masih melihat mereka sibuk di istana mereka yang begitu mewah dan berlapis emas. Tak tau apa yang dapat aku lakukan. Semoga mereka ingat. :)
NB : That's not true story :D hehehe


0 komentar:
Posting Komentar